Terseok-seok
jalanny di tengah kerumunan orang bertopeng
Sakitnya jalan beraspal disiang hari
Mengkuliti kulitnya yang lembut dan masih putih
Tinggal menunggu kapan ia roboh dan tak bangkit lagi
Orang-orang bertopeng masih menari
Dia masih terseok, menunggu langit memikul jalannya
Selendang merah mencekik lehernya yang polos
Sampai ia tak bias berkata-kata
Sakitnya jalan beraspal disiang hari
Mengkuliti kulitnya yang lembut dan masih putih
Tinggal menunggu kapan ia roboh dan tak bangkit lagi
Orang-orang bertopeng masih menari
Dia masih terseok, menunggu langit memikul jalannya
Selendang merah mencekik lehernya yang polos
Sampai ia tak bias berkata-kata
Matanya
yang tajam masih menerobos lika-liku kota
Mencari jalan
Jalan yang tiada orang bertopeng
Jalan yang dimana ia bias menatap langit
Mencari jalan
Jalan yang tiada orang bertopeng
Jalan yang dimana ia bias menatap langit


0 komentar:
Posting Komentar