Tahun Baruan Kemana?


Sore itu aku sedang menikmati secangkir kopi di café Blandongan, tempat aku biasa nongkrong sehari-hari. Dari blandongan itu aku masih bisa melihat banyak pengguna jalan hilir mudik. Tidak jarang ada orang yang membawa terompet, karena nanti malam akan ada pergantian tahun dari tahun 2011 menuju tahun tahun 2012. Tetapi aku masih belum tahu mau kemana taun baruannya. Kalok tahun kemarin aku merayakannya di rumah salah satu teman kampusku yang ada di Godean. Di rumahnya kami bakaran ikan, kebetulan dia juga punya banyak kolam ikan jadi tidak
susah klok mau cari ikan.




Kopi sudah habis, kuangkat kakiku menuju kontrakan atau biasa teman-temanku menyebutnya rayon humaniora park. Yang letaknya tidak begitu jauh dari café Blandongan. Sesampainya disana aku duduk-duduk depan kontrakan sambil berbincang ringan dengan teman satu kontrakan. Matahari sudah tidak tampak lagi, dan akupun bergegas mengambil handuk dan perlengkapan kebersihan badan untuk mandi.

Semua debu yang bercampur keringat di badanku sudah kubersihkan. Rasanya segar sekali. Bebera saat kemudian temanku datang. Ia mengajakku dan teman kontrakan untuk mengikuti perayaan tahun baru di 0km. sebenarnya aku tidak mau ikut, karena mereka jlan kaki dari kontrakan ke 0km*. Dan jaraknya lumayan jauh sekitar 2 jam perjalanan. Tapi klok dipikir-pikir cari pengalaman baru dengan berjalan kaki ke 0km tidak ada salahnya.

Sekitar pukul 8 malam kami berjalan menuju 0km. Melewati rel kereta api dan jalan raya jogja, yang waktu itu belum begitu ramai. Saat sampai di pasar Talok salah temanku yang bernama alex mengira kita sudah sampai tujuan dan akan merayakan tahun baru disana. Ternyata temanku si Adi sudah membhonginya klok tahun baruannya di pasar talok, jadi pantas saja si Alex mau ikut dengan berjalan kaki. Seaandainya dia tau tujuan sebenarnya mau kemana, mana mau dia ikut. Karena dia kan orangnya gampang capek. Semua teman yang tau klok Alex sudah dibohongi, pada ketawa. Haduwwh lex. . Alex, mana mau kita tahun baruan di pasar Talok yang sepi gini. Yang kita dapatkan paling cuma bisingnya kereta lewat.

Sebelum sampai di 0km, kami menyempatkan diri istirahat sejenak di angkringan. Letaknya nggak terlalu jauh dari tujuan. Aku Cuma pesen es teh saja, teman-temanku yang pesen makan juga. Soalnya aku dah makan sebelum berangkat. Sambil menikmati es teh yang membasahi tenggorokan yang kering, ternyata banyak juga yang menuju 0km. Rame banget mesti ni, pikirku. Setelah puas mengistirahatkan diri, kami melanjutkan perjalan. Tibalah kami di sebuah jembatan yang dibawahnya ada kali code. Salah satu sungai yang terkenal di jogja. Di jembatan itu kami photo-photoan dulu. Narsis dikit gak apa-apalah. Hehehe. . .

Kamipun tiba di 0km. Ramenya minta ampun, ampun dah bos. Kupertajam mata ini kea rah teman-temanku, takutnya ntar pada ilang. Kan males ngobrak-abrik keramaian yang gak keitung jumlahnya. Di 0km aku bertemu berapa teman-teman yang kebetulan ngerayain tahun baru di sana juga. Rata pada protes sama ramaiannya. Ini baru jam 10 lho, blom jam 12 dah ramai gini. Rada-rada nyesel sebenarnya tahun baruan disini. Tapi berhubung aku seneng cari pengalaman yang beda dan menarik dari sebelumnya, jadi dinikmati saja.
Suasana yang ramai dan padat, mengakibatkan kami harus duduk di parkiran motor. Ini udah mending dari pada yang lain ada yang berdiri. 0km ini sebenarnya semacam perempatan, kenapa dikasi nama 0km? hmmmpphh apa ya??aahh tau ah, gelap, lupa aku. Pokoknya 0km ini di sebelah utaranya tu jalan malioboro, utara arah ke Kraton, baratnya arah ke godean sama bantul juga bias, trus klok ke timur ada jembatan Saiyidanya. 0km ini juga di kelilingi bangunan-banguna bersejarah, kyak kantor pos,Bank Indonesia, Bank Negara Indonesia dan ada benteng vandernburg juga. Owh iya satu lagi kelupaan, ada gedung agung juga lho, istana jamannya pak karno dulu sebelum Jakarta di jadiin ibu kota Negara. Wahhhh dulu sultan sama presiden tetanggaan ya. apa mereka sering nawarin makanan yang di rumah mereka gk ya? sperti yang sering dilakukan di rumahku, klok ketemu tetangga diluar rumah tak tawarin makan. Ahh mbuhlah, ngapain urusin tetangga orang.

Belum jam 12 aja, udah pada nunjukin aksi dengan kembang api masing-masing. Yang palin banyak bawa petasan nunjukin status sosial juga lho klok menurutku. Karena semakin banyak yang kembang api yang dimiliki udah tentu orang kaya, karena gak perlu mikir-mikir lagi klok mau bli kembang api. Beda kyak aku yang harus mikir-mikir dulu. Klok bli kembang api pada perayaan tahun baru, besok mau makan apa coba? Kan aku mengharapkan di tahun 2012 segalanya lebih baik dari tahun 2011. Jadi nggak mungkin aku buat diriq melarat. Enak aja mau jajah aku dengan barang yang sekali pakai, mank kamu kira aku konsumen apakah??

Kembang api dari segala penjuru menghiasi langit 0km yang hitam. Ini menandakan pergantian tahun sudah tiba. Suasa yang sangat meriah. Ditambah lagi teriakan orang-orang yang gak karuan. Di tengah keramaian ini banyak orang yang pingsan, karena gk kuat dan kesulita bernafas. Pada saat akan di bawa keluar dari keramaian, prosessnya lumayan susah juga. Maklumlah , padat merayap gini soalnya. Satu jam kemudian langit sudah tak diwarnai kembang api lagi. Kini tiba saatnya yang di tunggu-tunggu yaitu melihat keramaian ini bubar. Pak Polisipun turut turun ke jalanan menertibkan lalu lintas yang semerawut. Butuh waktu lama untuk menertibkannya. Seharusnya sejak awal jalan kearah 0km ini ditutup saja, biar nggak numpuk di sini. Sekarang liat sendiri ribet gini keadaannya.

Sekitar pukul 3 pagi, keramaian sudah agak berkurang dan lalu lintas berjalan seperti biasanya. Tapi kami blom juga pulang. Karena masih menunggu kholik mengambil gambar. Ia mencari seorang tukang sapu yang sedang membersihkan sisa-sisa sampah perayaan tahun baru. Beberapa saat kemudian ia pun muncul. Sebelum pulang kami melakukan perdebatan terlebih dahulu. Apakah mau pulang dengan berjalan kaki atau bis. Semua sudah kelihatan cape’, jadi kami pulan pake bis saja sampai balai kota. Dari balai kota kami melanjutkan perjalanan menuju kontrakan dengan berjalan kaki.

Akhirnya tiba juga di kontrakan. Kasur dan bantal yang super duper bau telah menunggu untuk kutiduri. Tulang serasa mau lepas dari sendi-sendinya. Matapun terpejam, dan dalam hati bertutur semoga tahun esok lebih bijak dari tahun kemarin.

*0km= nol kilometer

Penulis : resar ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel Tahun Baruan Kemana? ini dipublish oleh resar pada hari Kamis, 09 Februari 2012. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan Tahun Baruan Kemana?
 

0 komentar:

Posting Komentar