Begitulah
sebuah kalimat yang sempat aku dengar dan masih menempel di otakku. Sebuah kalimat
yang seolah-olah membenarkan langkahku. Sebuah kalimat yang mendorongku untuk
tetap maju. Mungkin kalimat ini yang membuatku bertahan di tempat ini. Dan mungkin
saja aku mendapatkan banyak hal dari kalimat itu.
Sepengatahuanku
tersesat merupakan suatu kesalahan, karena melenceng dari tujuan awal yang
diharapkan. Sehingga mau tidak mau harus kembali ke awal untuk menemukan jalan
yang benar. Tetapi makna dari kata tersesasat dari kalimat ini berbeda. Kata tersesat
ini mencoba atau membenarkan kesalahan yang ada, karena ketersesatan yang kita
dapatkan adalah ketersesatan pada sebuah kebenaran yang bermanfaat bagi
orang-orang yang tersesat tersebut.
Dulu
aku akui memang sering mengalami ketersesatan sehingga harus kembali ke awal. Hal
ini memang membuatku merasa capek dan tidak jarang enggan untuk mencoba lagi. Tetapi
ketersesatan tidaklah harus kembali keawal, tetapi mencoba mencari jalan baru
dari ketersesatan itu.
Semangat
orang badui sepertinya harus di tanam dsini. Dimana mereka selalu semangat untuk
menemukan tempat baru yang bisa mereka singgahi. Masuk dari kota ke kota, dari
desa ke desa dan melintasi gurun yang luas menjadi tantangan yang berat. Mereka
tidak pernah memikirkan akan tersesat, karena perjalanan yang mereka lakukan dianggap
benar. Berjalan terus dengan tujuan yang mereka junjung, sampai menemukan
tempat yang layak untuk disinggahi.
Jalan
baru yang diharapkan pasti akan dating, jika semangat tetap dijaga. Dan menghargai
apa yang ada di sekitar kita. Berjalan dengan langkah yang tepat dan tidak ragu
dalam mencoba hal-hal yang baru.



0 komentar:
Posting Komentar